Smartsheet dan Microsoft Excel adalah dua program spreadsheet yang layak untuk diuji. Namun, kedua platform ini sangat berbeda dalam hal fungsi, harga, dan kemudahan penggunaan.
Jadi mana yang lebih baik bagi Anda? Mari kita cari tahu.
Smartsheet vs. Excel: Mana yang Lebih Baik?
Microsoft Excel adalah program spreadsheet tradisional yang ideal untuk menghitung angka, menganalisis dan memvisualisasikan data, dan mengelola proyek. Sebaliknya, Smartsheet pada dasarnya adalah Perangkat lunak manajemen proyek SaaS yang membantu melacak jadwal dan menyederhanakan alur kerja secara real-time.
Excel adalah alat statistik canggih dengan kemampuan manajemen proyek, dan Smartsheet berfokus pada manajemen tugas kolaboratif.
Namun, kedua program memiliki banyak fitur yang tumpang tindih, jadi mari kita lihat perbedaannya.
Fitur
Meskipun Excel dan Smartsheet memiliki beberapa fitur yang sama, kedua program tersebut “unggul” di bidang yang berbeda. Bergantung pada kebutuhan, alur kerja, dan struktur organisasi Anda, yang satu mungkin lebih cocok untuk Anda.
Excel mengungguli Smartsheet saat menganalisis data dalam jumlah besar, menggunakan rumus kompleks, memfilter, atau menjalankan makro. Smartsheet, di sisi lain, jelas merupakan pemenang dalam hal kemampuan manajemen proyek.
Namun, kini dimungkinkan untuk mengekspor data dari Smartsheet ke Excel dan kembali lagi. Perangkat lunak manajemen sumber daya terbaik dapat menggabungkan keduanya — Smartsheet untuk pelacakan proyek dan Excel untuk aktivitas intensif data.
Integrasi dan Kompatibilitas
Smartsheet tersedia online melalui aplikasi berbasis web dan sebagai aplikasi Android/iPhone. Selain itu, ini terintegrasi dengan sekitar 130 layanan profesional, termasuk Box, Dropbox, Zapier, Salesforce, Jira, DocuSign, Google, dan banyak lagi.
Excel tersedia sebagai aplikasi berbasis web dan di Windows, macOS, Android, dan iOS. Smartsheet terintegrasi dengan hampir 800 aplikasi lain, termasuk Power Bi dan Azure – enam kali lipat jumlah aplikasi yang terintegrasi dengan Smartsheet, meskipun kesenjangan ini terus menyempit.
Harga
Smartsheet dan Excel memiliki harga yang sama, meskipun Excel lebih fleksibel dalam opsi pembelian.
Excel Online gratis, namun merupakan versi aplikasi desktop yang lebih ramping. Aplikasi desktop berharga $159,99 sebagai biaya satu kali atau $6,99 per bulan sebagai bagian dari Microsoft 365.
Smartsheet tersedia dengan harga $7 per bulan untuk pengguna Pro dan $25 per bulan untuk bisnis.
Kemudahan Penggunaan
Baik Excel maupun Smartsheet relatif mudah digunakan, meskipun untuk mendapatkan hasil maksimal dari kedua aplikasi tersebut, keduanya memiliki kurva pembelajaran yang substansial.
Smartsheet memiliki antarmuka pengguna yang sederhana dan modern sehingga sangat mudah dipelajari. Ini mirip dengan Excel, jadi jika Anda memiliki pengalaman dengan program spreadsheet lainnya, Anda harus segera menggunakan Smartsheet..
Dalam hal kolaborasi, Smartsheet jauh lebih mudah digunakan. Banyak pengguna dapat membuat perubahan pada dokumen tanpa perlu pusing memikirkan banyak versi yang beredar. Mengakses program dari perangkat yang berbeda juga lebih mudah.
Namun, Excel tetap ada di mana-mana, artinya fungsionalitas dan integrasi secara keseluruhan jauh lebih luas. Efek sampingnya adalah banyaknya templat Excel, panduan cara kerja, dan tutorial mendetail di internet yang dapat Anda manfaatkan.
Smartsheet vs. Excel: Mana yang Lebih Baik?
Smartsheet dan Excel merupakan alat yang ampuh, namun keduanya memiliki fungsi utama yang berbeda.
Jika Anda mencari alat manajemen proyek, Smartsheet mungkin lebih berguna daripada Excel. Namun, mulailah dengan Excel jika Anda memerlukan alat visualisasi dan analisis data yang canggih. Jika Anda memerlukan pengelolaan sumber daya dan alat statistik yang canggih, Anda dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi pada kedua program dan menggabungkan kemampuannya.
Perlu diingat bahwa banyak solusi manajemen proyek mungkin merupakan alternatif Smartsheet yang bagus untuk Anda, termasuk Google Spreadsheet, Jira, MS Project, Asana, Trello, dan Wrike.
.